Minggu, 18 November 2012

Running Time

Kalaulah harus melewati badai hujan untuk berjumpa pesona pelangi, kenapa tidak?
Kalaulah harus menerjang hutan belantara untuk berjumpa semburan air menyejukkan, kenapa tidak?
Kalaulah harus merasakan sakit untuk lebih menghargai sehat, kenapa tidak?
Kalaulah harus merasakan perpisahan untuk lebih menikmati pertemuan, kenapa tidak?

Kenikmatan dapat dikatakan nikmat karna ada kesusahan.
Keindahan dapat dikatakan indah karna ada kehancuran.
Kedamaian dapat dikatakan damai karna ada perpecahan.
Kenyamanan dapat dikatakan nyaman karna ada kegelisahan.

Life is a Process, enjoy your process everytime and being the best that you can be.
Cause Time will never coming back for us, its (the time) always run and run.

-Tangerang 2012
Read more...
separador

Kamis, 15 November 2012

Cinta yang membuatku berbeda

Aku aneh! iya, aku aneh. aneh kenapa sampai saat ini masih kebingungan menjawab 1 pertanyaan yang biasa di tanyakkan. "kenapa kamu mencinta?" kecepatan otakku berdesing cepat ketika mendapatkan (lagi) pertanyaan itu. kalaulah kamu bisa melihat proses apa yang terjadi di otak ku ketika pertanyaan itu diluncurkan mungkin seperti kamu sedang berada di dalam 1 ruangan penuh dengan ribuan loker dengan setiap 1 loket terdapat 5 tingkat dan di setiap tingkatannya itu tersimpan rapi ribuan lembar kertas dan ada yang meminta kamu untuk mencari 1 lembar yang teramat penting di dalam ruangan itu. iya, rasanya seperti itu. kamu bukan lupa dimana tempatnya lembaran yang dicari, tapi nyatanya kamu pun tidak menyadari ada lembaran yang penting terselip di dalam salah satu tingkatan loker itu.

Aku ini bodoh! iya, aku bodoh. bodoh kenapa baru kepikiran bahkan mempertanyakan pada diriku sendiri tentang "kapan kamu mencinta?". kapan? kapan? si bodoh! lagi-lagi lidah ku kelu untuk menjawab pertanyaan itu, aku sempurna tidak pernah sadar kapan rasa ini muncul dan mulai mendiami hati bahkan pikiran. aku si bodoh yang tidak pernah menyadari kapan rasa ini benar-benar menjamahi hati.

Aku ini gagap! iya, aku gagap. gagap mengucapkan nama mu di setiap akhir doa penutup malamku. gagap ketika memanggil namamu di mimpiku, bahkan gagap ketika kamu mengucapkan bahwa kamu mencintaiku. aku baru tau bahwa akupun gagap ketika menarima semua hadiah yang kamu berikan. aku gagap, sebentar ini gagap atau gugup? mungkin akulah si gugup yang menyebabkan gagap.

Aku ini pemalu! iya, aku pemalu. sungguh aku pemalu. dibalik keluesanku dalam berbicara aku pun pernah sesekali diam terpaku, rona merah di pipi menyelimuti dan kepala seolah tertarik kebawah dengan sendirinya seketika mata tertutup dan menggemingkan sebuah doa "hentikan waktu, dan biarkan kupingku dimanjakan oleh suaramu" terucaplah doa dan dia sempurna terbang menembus dinding.

Aku ini spontan! iya, aku spontan. banyak kata-kata yang terlontarkan tanpa aku sadari sebalumnya. dia keluar apa adanya, tidak ada rekayasa apa lagi editing. Rasa itu abstak! jika kamu ingin merasakan manis cukup cicipi gula. rasa manis itu seperti gula, tidak perlu panjang mendeskripsikannya. karna rasa itu abstrak! manis = gula ; asam = jeruk nipis ; asin = garam ; pahit = kulit keruk ; cinta = kamu. sebentar, cinta itu juga rasa kan? jadi, ya iya cinta = kamu.

Aku yang aneh karna sulit menjawab "kenapa kamu mencinta" cukup sempurna kututupi dengan jawaban "sampai detik ini belum kutemukan kata yang mampu melingkupi semua alasan yang aku punya untuk mencintainya. biarkan rasa ini muncul karna tanpa alasan karna jika ada alasan dan suatu saat alasan itu hilang maka rasanya pun akan hilang"

Aku yang bodoh karna kebingungan menjawab "kapan kamu mencinta" cukup berhasil kututupi dengan jawaban "terlalu sulit mengatakan kapan aku mencinta karna nyatanya setiap saat rasa ini terus ada. kesadaraan ku sempurna saat didekatnya, sampai tanpa sadar rasa ini bermukim disini"

Aku yang gagap karna kesulitan menyebut namanya aku atasi dengan terus berlatih sebelum tidur untuk mengucapkan terimakasih untuk hari ini. dia tidak mendengar, ucapanku terbang, memenuhi isi kamar dan menghilang tertelan dengan lelapnya tidurku malam itu.

Aku yang pemalu coba kututupi dengan melakukan banyak gerakan, terlihat atraktif dan tidak bisa diam tapi itu berhasil mengusir rona pipi yang mengganggu wajah.

Aku yang spontan coba ku atasi dengan memusatkan pada setiap apapun yang ku ucapkan dan ku lakukan. karna tidak jarang spontanitas-ku muncul di beberapa momen yang tidak pas. full consciousness!



Read more...
separador