Selasa, 22 Januari 2013

Aku - Kamu = Kita. Kita = Saling

Teduh yang kurasa saat didekatmu sangat berbanding lurus seperti aku kala menghirup udara dibahwah rindangnya senja. Senyum lembutmu menyergapku seketika, sempurna kau membuatku sesak kehabisan nafas karna lembutmu memenuhi raga. Berjalan dismpingmu seolah membuat gang sempit menjadi lapang. Tuhan Maha Baik, dia akan mempersatukan yang baik dengan yang baik pula. Kalaulah aku memang baik untukmu dan kamu baik untukku maka janganlah khawatir. percayalah bahwa Dia Sang pembuat janji yang tidak akan pernah mengingkari.

Aku tak mampu menulis ditanganmu sebab sebuah genggaman tak mampu menampung semua impianku. Kita sangat hapal bangaimana cara untuk saling menemukan, tapi sangat rentan saat berhadapan dengan perpisahan. Dipelupuk matamu kutitipkan selayang rindu yang tak pernah usai serta kurekatkan dengan bulir kedamaian.

Sebentar sayang, jangan menoleh kebelakang tetaplah menghadap kedepan. Bukan aku tidak menginginkan kamu menghadapku, aku hanya tidak izinkan kamu melihat air mataku. Ada rasa sedih melihat kamu bahagia, bukan karena aku tidak ingin kamu bahagia, tapi karena bukan aku alasan utama yang membuat kamu bahagia.

Setidaknya ada satu hal yang sampai saat ini dapat membuatku bangga, yaitu aku yang mampu terima kamu apa adanya. Suatu hari nanti aku percaya bahwa aku akan menjadi aku yang kamu inginkan.

Adalah aku yang akan menetetapkan kamu dihatiku dan tetap berharap kamu menetapkan aku juga dihatimu. Kata "saling" adalah mantra suci dan masih terkurung dalam guci yang terkunci. Maukah kamu menghancurkan dan membebaskan mantra suci itu, untukku? Hingga kata aku dan kamu dapat melebur jadi satu dan kuubah dengan Kita. Maukah kamu menghancurkan dan membebaskan mantra suci itu untukku? untuk kita?


separador

2 komentar:

Unknown mengatakan...

kelebihanya:setiap kalimat detail,menjiwai,dan membuat sang pembaca terhanyut dalam karakter di dalam tulisan itu.

kekuranganya:subjektif sih,tapi aku sedih bacanya...gak suka yang sedih-sedih,apalagi disitu sang wanita terlalu pasrah sampe berkorban perasaan.hiks...

Insany Camilia Kamil mengatakan...

@putra leonardy : hey komentator setia missbrightsunn! terimakasih sudah mau meninggalkan jejakmu (lagi) di blog-ku. sekarang komentarnya lebih bagus yah? ada kekurangan dan kelebihannya. hehe, apapun komentarmu akan aku tampung dengan senang hati. masalah kekurangan aku mau jelasin 1 hal. mungkin terkesan pasrah. tapi aku tetap mengarahkan kepasrahan itu pada fokus yang seharusnya. Tuhan penampung segala harap dan doa. :D
jangan bosen-bosen baca blog-ku ya pak. :)

Posting Komentar