Jumat, 01 Maret 2013

Mencinta Tanpa Suara



Rasa ini menggigil dalam fajar yang kulewatkan tanpa menikmati hangat pagi
Rasa ini gemetar kala senja pergi tanpa pernah kugenggam jingganya
Wangi fajar dan harum senja tak pernah bisa kukenali lagi
Melesat saja tanpa sempat kusadari hadirnya

Waktu sangat terasa begitu cepat berlalu, hingga angin yang menerpa wajahku tak sempat lagi ku cium baunya
Ku lihat telapak tanganku sejenak dan yang ku dapati hanya sela jari kosong tak berpenghuni
Melihat sekitar mencari sesuatu yang dapat ku genggam, tapi seolah semua peganggan menjadi melemah seketika
Benda mati benar-benar terlihat mati sekarang, mareka mati tapi tetap berusaha keras untuk bersembunyi

Aku melihatmu sebagai masa depanku
Tapi aku tak pernah punya nyali
Sekadar untuk menyapamu
Sekadar untuk menatapmu
Sekadar untuk ucapkan aku cinta
Hingga fajar tersapu hening pagi
Hingga senja terserap purnama meninggi

Setiap pagi kala wangi mekar bunga mengitari, aku selalu menemukanmu sedang menunggu di sudut pemberhentian hati
Dengan cara yang tidak kau ketahui aku sangat akrab dengan harum tubuhmu,
Dengan suara yang tidak kau deteksi aku selalu mengeja setiap susunan huruf namamu,
Dari malam yang hening dan dari siang yang kering ku ukir parasmu bernafaskan sunyi.

Tiada yang lebih kuingin selain mencintaimu
Tiada yang lebih kudamba selain merinduimu
Namun rasa sepenuh jiwaku, seperti mendung yang tak kunjung hujan
Kemudian angin meniupkannya hingga semua kata tak lagi bermakna
Aku terlalu nikmati mencintamu dalam sunyi

Tidak ada kata yang dapat terucap kala mata kita saling bersitatap.
Semua kalimat indah yang tersusun rapi tadi malam seketika membubarkan barisan kala kita jalan berpapasan.
Ku kutuk diriku sendiri karna tak dapat lagi menaklukkan situasi.
Terlalu banyak waktu yang mempertemukan raga kita, dan terlalu banyak juga waktu yang ku siasiakan untuk mempertemukan hati kita.
Cinta yang kubangun sendiri dengan usaha yang ku kerahkan sendiri dan dengan pupuk yang kutebar sendiri membuatku semakin mengutuk kata-kata"Cinta itu harus memiliki".

Akhirnya tiada lagi yang bisa kunikmati
Hatimu kini telah termiliki
Dan cinta yang kusimpan selama ini
Tak lagi berarti
Aku mendekap sepi.

separador

0 komentar:

Posting Komentar