“Hei girl, I love you. If you love me, let me know. if you
don't gently, let me go.”
Kalimat dalam salah satu pesan teks
yang kubaca lagi dan lagi. Akh seandainya mengungkapkan sebuah kata cinta
semudah menegak segelas limun favoritku. Tapi pada kenyataannya tidak demikian.
entah kau yang terlalu pagi datang atau aku yang terlalu banyak menimbang. Dan
seandainya saja mengungkapkan sebuah kata bernafaskan penolakan dapat mudah
keluar semudah ku keluarkan tanganku dijendela dan menyentuh rinai kesukaanku.
tapi pada kenyataannya tidak demikian. Entah kau yang terlalu tidak peka atau
aku yang terlalu tidak tega.
Cinta menurutku bukanlah suatu
perkara main-main, yang bisa diucapkan seenak jidatnya. Apalagi jika mengingat
rentang berinteraksi kita masih sangat minim, sangat singkat. Sesungguhnya
aku begitu muak dengan cinta yang meledak-ledak, merekah begitu membara pada
awalnya lalu perlahan meremang pada akhirnya.
Aku percaya bahwa aku, apa lagi kamu
bukanlah manusia yang baru mengenal cinta. karna sebelum kita saling bertemu di
"halte" yang sama, nyatanya sudah banyak "halte-halte" lain
yang pernah kita lewati sebelumnya. tapi kau sungguh membuat perutku geli,
melihat tingkah lakumu yang bak anak baru remaja kadang ingin sekali kusodorkan
KTP-mu didepan muka. Haha, tuh kan aku tertawa lagi!
Mungkin cara penyampaian setiap
orang berbeda-beda ya? Ya ya ya. Dan aku harus pura-pura kelu dan berusaha
paham agar hatimu tak terluka begitu parah. Hingga detik ini aku belum tahu
bagian mana dari diriku yang begitu membuatmu terpesona sedemikian rupa.
Mataku, bibirku, lekuk tubuhku, sepertinya semuanya terlampau biasa. Pribadiku?
Sungguh, waktu sesingkat itu tak akan membuatmu mengenalku secara seutuhnya.
***
PAGI! Aarrgh zzzz ngek ngok ngek
ngok. Ya lagi lagi tadi malam aku tertidur dalam lamunan panjang dan pikiran
menggumpal. Haha. Pikiranku tentang dia masih saja tergeletak lesu dipojokan
kamar, berharap tersentuh lagi oleh ku? Oh sorry, ini sudah pagi. mungkin akan
kusentuh kau lagi nanti. Tapi entah kapan.
Waktu menunjukan tepat pukul 05.30. Matahari
masih malu-malu keluar dari peraduannya. Ku tengkok telepon genggamku, ada
pesan beruntun yang sengaja ku abaikan sejak malam tadi. Dari pengirim yang
sama, dengan isi pesan teks dengan esensi yang tidak jauh berbeda. Aku mengela
nafas dengan sisipan tertawa didalamnya. Permainan ini harus segera diakhiri.
"I never asked you to stay. Go as far as you want to :)"
--Send--
1 komentar:
keren, san. 4 jempol :D
Posting Komentar