Rabu, 19 September 2012

What's wrong with Poligami?

Jadi postingan ini mau dimulai dari mana? jadi bingung mulainya gimana -,- oke saya mulai dengan kutipan ayat dalam Al-Qur'an surah An-Nisa' : 3 yang berbunyi :

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. “ (QS. An-Nisaa’ : 3)

Iyaa semua benar, salah satu kutipan ayat yang tertera dalam Al-Qur'an itu adalah ayat tentang hukum Poligami dan dalam postingan ini saya akan menjabarkan tentang Poligami, eh bukan menjabarkan pengertian dari poligami yaaah lebih kepada share pengalaman yang saya punya berhubungan dengan poligami. Bukan...saya bukan isteri yang dipoligami (nikah aja belom, masa iya udah dipoligami?) lebih tepatnya saya adalah anak yang telah digariskan oleh Allah untuk lahir di keluarga yang sangat luar biasa. Iya, ayah saya adalah salah satu orang yang menanggupi perintah Allah yang 1 itu (Poligami).

Jujur selama saya bersosialisasi dengan teman-teman sepermainan saya tidak jarang mereka melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut tentang Poligami, mungkin disini akan saya tuliskan beberapa pertanyaan yang sering saya dapatkan serta jawaban saya pada saat itu.

Q : San, emang ayah poligami? ya ampun dari kapan?
A : iya ayah gw poligami dan kalo ditanya dari kapannya gak tau dari kapan tapi yang jelas gw baru tau kalo ayah poligami pas gw selesai SMP di pesantren dan yang pas lagi masa-masa liburan mau ke 1 SMA, iya pas itulah gw tau kalo ayah poligami.

Q : Terus apa yang lo lakuin pas tau kalo ayah lo poligami?
A : yang  gw lakuin pas itu? gw terima semua dengan lapang dada. gw gak berontak atau marah-marah kayak anak kecil karna gw tau kalo Allah gak melarang hal itu. kecuali kalo ayah gw nyembah berhala dan mempersekutukan Allah mungkin gw akan berontak bahkan lebih parah :D.

Q : Terus apa yg terjadi dalam keluarga lo seletah ayah lo poligami?
A : apa yang terjadi? gak terjadi apa-apa, masih sama seperti dulu. ayah tetep jadi ayah yang gw kenal dia gak berubah dan gak pernah menunjukkan prilaku yang aneh pada saat setelah dia poligami.

Q : Menurut lo apa ayah adil selama ini antara keluarga lo dengan yang ke dua?
A : gw rasa ayah bukan anak kecil lagi, dia pria dewasa yang pastinya udah tau hal apa yang mesti di lakukan, selama ini gw liat usaha besar ayah untuk berlaku adil untuk ke2 isterinya. ini baru pandangan gw sebagai manusia, yang bener-bener tau cuma Sang Maha Adil.

Q : Apa lo kenal sama isteri kedua ayah?
A : oh kenal! kenal baik malah, sama mama (panggilan gw ke isteri kedua ayah), sama dede fatur (anak 1 ayah sama mama) dan sama dede abid (anak 2 ayah sama mama) kita semua kenal baik dan gak ada yang beda antara gw sama sodara kandung gw dan antara gw sama sodara tiri gw. ah gak ada kata sodara tiri lah di bahasa keluarga kita.

Q : apa ibu pernah ketemu iseri ayah yang ke 2?
A : untuk yang 1 itu, ibu belum pernah ketemu mama secara langsung atau pun lewat foto. yaaa gw ngerti lah kenapa ibu belum mau ketemu mama sampe sekarang, ibu gw juga manusia kan? hhe/ dan ayah gak keberatan akan hal itu. manusiawi :)

yap mungkin itu pertanyaan yang sering saya dapatkan dari teman-teman yang mengenal saya... :)

Mungkin ada beberapa hal yang mau saya jelaskan disini, rada miris ya pas saya denger stereotype orang-orng yang menganggap keluarga poligami = anak broken home. Jujur saya menentang hal itu, masalah broken-home atau tidak semua tergantung orang yang ada didalam keluarga itu yang menjalani, bahkan broken-home juga bisa dialami untuk keluarga yang monogami. buktinya keluarga saya, keluarga saya keluarga poligami tapi sangat jauh dari broken-home, keluarga kita harmonis sampe sekarang, ayah masih sering ciumin anak-anak perempuannya, ayah ibu masih sering goda-godaan sambbil cubit pinggang. bahkan mungkin aja keluarga kita malah lebih harmonis dari pada keluarga lain yang monogami. Sebentar sampe sekarang saya masih belum tau pasti apa itu arti dari kata Broken-home :D.

We're extraordinary's family ya???
keluarga kami adalah keluarga yang selalu bergeming kata-kata "Kalo emang bisa dapet yang maksimal, kenapa harus ambil yang minimal?" kalau memeng ayah sanggup dua, kenapa harus puas dengan satu? karna kebahagiaan keluarga yang poligami belum tentu lebih suram dari pernikahan yang monogami kan? bahkan boleh jadi sebaliknya! dengan ayah poligami saya yakin keluarga kami meninggat derajatnya di hadapan Allah, ibu saya naik derajatnya, ayah saya naik derajatnya pun juga dengan mama. iya, kita semua ngincer pandangan dari dimata Allah bukan dimata manusia!

Saya gak pernah merasa malu untuk mengakui bahwa ayah saya poligami, karna saya rasa tidak ada alasan yang membuat saya malu. kecuali kalo ayah saya itu lelaki hidung belang yang suka ganggu isteri orang (kalo itu baru maluuu!).

banyak orang yang mengira kalo laki-laki yang poligami adalah sosok yang tidak setia. well, kalo saya melihat sisi yang paling terang tentang hal ini. saya melihat laki-laki yang mengambil keputusan untuk berpoligami adalah meraka yang justru sangat setia. dia tidak meninggalkan salah 1 dari isteri mereka justru dia mengambil keputusan untuk mengajak mereka berdua untuk jalan bersamaan, tanpa meninggalkan salah 1 atau kedua dari isteri mereka. tapi mungkin, ini hanya tercatat untuk laki-laki yang memang berusaha sekeras tenanga untuk berlaku yang terbaik untuk isteri-isterinya ya? tdk berlaku pada laki-laki yang sudah berpoligami tapi tidak bertanggungjawab untuk keputusan yang dia ambil.

tadi baru saja ayah bilang pada saya "kak, sampai kapanpun yang namanya ibadah akan selalu bertentangan dengan hati dan kemauan manusiawi kita. seperti ibadah puasa bertentangan dengan fisik kita. puasa kan laper. sholat subuh ngantuk. sedekah ngurangin uang. pun juga dengan menikah pasti ada pertentangan hati yang dahsyat terjadi didalamnya (apalagi perkawinan kedua/poligami), tapi setelah kita dapat melawan pertentangan hati yang terjadi dalam menjalani ibadah itu rasanya itu adalah kebahagiaan yang sejati dan hakiki. segala sesuatu yang kita lakukan sekecil apapun akan kita lihat balasannya di akhirat nanti, jadikan akhirat tujuanmu. karna jika kita mengejar dunia, itu tidak akan ada habisnya. tetaplah menaati perintah dan menjauhi laranganNya, itu saja sudah lebih dari cukup."

Pesan saya untuk ayah : "yah... tetaplah berusaha untuk bersikap adil untuk isteri-isterimu dan teruslah meminta bimbingan Pada Sang Maha Adil. kamu akan tetap jadi ayah dan suami kebanggan anak-anak dan isteri-isterimu. Jaga kesehatan ayah karna kalo sakit ruang gerak ayah jadi terbatas. kalo lagi main-main sama pylox jangan lupa pake masker! biar pernafasan ayah gak terganggu. dipunggungmu tertumpu banyak sekali harapan, dan semoga Allah senentiasa menjaga ayah dan memberkahi langkah ayah. I Love you dad <3"

Pesan saya untuk ibu : "ibu... ibuku sayang :) semoga kesabaran dan ketenangan ibu tak terbatas. tetaplah pegang teguh keyakinan bahwa semua memang telah digaariskan oleh Allah dan ibu adalah hambaNya yang sangat special. aku yakin itu. tetap jadi ibu yang kuat dan kocak ya bu, untuk aku dan semua anak-anak ibu. terima kasih sudah memberikan aku contoh sosok wanita yang penyabar dan kuat. semoga Allah melindungi dan melimpahkan ibu dengan kasih dan sayangNya. I Love you more <3"


semoga dengan postingan saya ini, bisa menguak sisi lain dari kata Poligami.
intinya, segala sesuatu yang sedang kita jalani semuai dengan pemeran itu melakoni perannya. jangan lagi pandang sebelah mata tentang Poligami dan ingat, tidak ada yang salah dengan Poligami, agama saya tidak melarang itu dan ayah saya tidak melangar aturan Allah. kita semua nyaman menjalani hari-hari kita, dan semoga Allah senantiasa menjaga dan menuntun keluarga kita dan menjauhkan kita semua dari fitnah dunia dan fitnah akhirat. keep Focus to Allah, that's all.:)

its all about my family, this my family and its mine. :)



separador

0 komentar:

Posting Komentar